Pelatihan TPA Bappenas
Pelatihan TPA Bappenas
Inteligensi (IQ) dan Bakat
Inteligensi atau populer disebut Tes IQ merupakan suatu
konsep mengenai kemampuan umum individu dalam
menyesuaikan diri dengan
lingkungannya. Dalam kemampuan yang umum ini, terdapat kemampuan-kemampuan yang
amat spesifik. Pelatihan Tes Bappenas ,Kemampuan-kemampuan yang spesifik
ini memberikan pada individu suatu kondisi yang memungkinkan tercapainya
pengetahuan, kecakapan, atau ketrampilan tertentu setelah melalui suatu
latihan/ pendidikan formal/informal. Inilah yang disebut Bakat atau Aptitude.
Karena tes inteligensi (tes IQ) tidak dirancang
untuk menyingkap kemampuan-kemampuan khusus ini, maka bakat tidak dapat segera
diketahui lewat tes inteligensi.
Alat yang digunakan untuk menyingkap kemampuan khusus ini
disebut TES BAKAT atau APTITUDE TEST. Tes bakat yang dirancang untuk mengungkap
prestasi belajar pada bidang tertentu dinamakan Scholastic Aptitude Test/ Tes
Bakat Skolastik (TBS) atau Tes Kompetensi Dasar (TKD). Contoh dari Scholastic
Aptitude Test adalah Tes Potensi Akademik (TPA) dan Graduate Record Examination
(GRE). Pelatihan Tes Bappenas
Tes Potensi Akademik (TPA)
Adalah suatu tes yang yang diperuntukkan mengukur
kemungkinan keberhasilan seseorang apabila yang bersangkutan melanjutkan ke
dunia akademik atau memangku jabatan/ golongan dimana jabatan/ golongan tersebut membutuhkan kemampuan akademis. Skor TPA/TKU masing-masing penyelenggara
mempunyai kriteria sendiri, Pelatihan TPA Bappenas namun secara umum
skor tersebut antara 200 s.d 800 dimana
paling rendah adalah 200 dan paling tinggi (apabila benar semua) adalah 800.
TPA ini sekarang sangat luas penerapannya mulai dari seleksi masuk SMU RSBI,
lalu seleksi masuk SNMPTN atau UMPTN juga ujian mandiri PTN di UGM, UI, ITB,
IPB dan juga dipakai seleksi program magister manajemen di Universitas
Indonesia, ITB Istitut Teknologi Bandung, UGM Universitas Gadjah Mada
Yogyakarta maupun Magister manajemen UGM Kampus Manggarai di Jl. Dr. Sahardjo
Jakarta Selatan, Magister Agribisnis IPB Institut Pertanian Bogor, ITS Institut
Teknologi Surabaya, Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru STAN Sekolah Tinggi
Akuntansi Negara dan juga seleksi beasiswa pascasarjana dari lembaga pemberi
beasiswa seperti OTO Bappenas UPPTPA Koperasi Bappenas, Tips dan Trik Kursus
masuk beasiswa Kemeninfo RI dulu Depkominfo RI, beasiswa STUNED atau TPA/GMAT
Beasiswa Nederland Education Centre, Beasiswa Sampoerna Foundation, Beasiswa Departemen
Agama, TPA atau Tes Potensial Akademik Beasiswa Kementrian Keuangan baik
kemenkeu pajak, kemenkeu anggaran, kemenkeu beacukai, kemenkeu perbendaharaan,
kemenkeu badan kebijakan fiskal, lalu TPA beasiswa S2/S3 (doktor) dari
kementrian Pekerjaan Umum, TPA Beasiswa DIKTI atau Direktorat Pendidikan
Tinggi, TPA Beasiswa S2/S3 dari PEMDA DKI, promosi jabatan atau assesment test
perum pegadaian, assesment test PEMDA DKI, Bank Mandiri, Assesment test Bank
Indonesia, Assesment Test Calon Hakim CAKIM, psikotest Kemenkeu, Psikotest
Kementrian Pekerjaan Umum, Psikotes Calon Pegawai Negeri Sipil atau CPNS, Tes
Potensi Akademik atau TPA UPPTPA Koperasi Bappenas, CPNS Badan Pemeriksa
Keuangan RI, CPNS Bappenas, CPNS Seleksi masuk pegawai BUMN, BPS PERTAMINA, PCPM
Bank Indonesia, ODM dan MDP Bank Mandiri maupun bank BCA dan Bank Permata.
Sudah dua tahun terakhir ini siswa SMU kelas 3 banyak yang berminat mendaftar
kursus Tes Potensi Akademik atau TPA dalam persiapan masuk Seleksi Nasional
Mahasiswa Perguruan Tinggi Negeri atau SNMPTN dan mereka sukses di trima di UI,
ITB, IPB, UGM Yogyakarta, UNPAD Bandung maupun UNAIR dan UNDIP Semarang.
Materi soal TPA, TBS, TKU, TKA serupa dengan GRE dan GMAT
karena soal-soal TPA memang kombinasi antara keduanya. Pelatihan TPA/TKU/TKA
diadakan untuk mengenalkan model Tes
dengan pertimbangan orang yang mempunyai potensi tinggi namun belum
pernah mengenal bentuk soal dan strategi mengerjakan tes seleksi tersebut
selalu mendapat skor/nilai yang lebih rendah bila dibandingkan dengan orang
yang pernah mengikuti Pelatihan TPA Bappenas dan telah memahami aturan
mainnya. Dengan mengikuti pelatihan ini maka nilai dapat dimaksimalkan dan skor
yang didapat peserta lebih objektif, sebab bila setelah mengikuti pelatihan
skor-nya tinggi maka memang objektitif tinggi dan bila rendah maka memang
objektinya rendah.
Dalam test TPA score terendah adalah 200 dan tertinggi 800.
Agar dapat lulus TPA peserta harus memiliki nilai minimal 500. Tidak ada
pengurangan score karena salah menjawab jadi bila masih kosong sebaiknya diisi
ngawur, barangkali saja jawabannya benar.
Pelajari kesemua jenis soal TPA OTO Bappenas tersebut secara
runtut dan teliti satu demi satu. Anda amat disarankan untuk mendapatkan sebuah
konsep pengerjaan yang mampu diterapkan untuk berbagai macam persoalan. Kendati
sulit, soal TPA bukan berarti tidak bisa dipecahkan. Kemauan, rajin berlatih,
serta kedisiplinan tentu saja sangat dibutuhkan untuk sukses melewati tes yang
terkenal sulit ini. Semoga, dengan informasi di atas, Anda mampu mendapatkan
tanda lulus ujian soal TPA Bappenas.
Untuk mengikuti tes potensi akademik bappenas atau tpa
bappenas, anda perlu belajar dulu supaya menguasai betul-betul materi tesnya
Mengapa Pelatihan Penting?
Pelatihan TPA Bappenas –
Pada umumnya calon peserta Tes TPA yang telah lama meninggalkan bangku kuliah di
perguruan tinggi mempunyai skor TPA yang relatif lebih rendah dibandingkan
dengan peserta yang baru lulus dari pendidikannya; peserta yang telah memasuki
usia 35 tahun atau lebih punya kecenderungan skor yang diperolehnya relatif
lebih rendah dari mereka yang lebih muda; peserta yang berlatar belakang
pendidikan non eksakta mempunyai skor yang relatif lebih rendah bila
dibandingkan peserta dengan latar belakang eksakta; dan peserta yang tinggal di
luar Jawa rata-rata mengalami hal yang sama bila dibandingkan dengan peserta
yang ada di Pulau Jawa.
Pelatihan TPA Bappenas– Karena secara umum potensi
akademik merupakan potensi seseorang yang tidak ada korelasinya dengan latar
belakang baik perbedaan usia, jenis kelamin, suku, wilayah, dll, maka kegiatan
pelatihan TPA ini dianggap penting agar semua calon peserta tes disegarkan
kembali ingatannya dan memiliki persepsi maupun memahami aturan main tes yang
sama sehingga potensi akademisnya dapat terukur dengan tepat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar